Kriteria Pemilihan Algoritma
1.
Ada output : Mengacu pada definisi
algoritma, suatu algoritma haruslah mempunyai output yang harus merupakan
solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2. Efektifitas dan Efisiensi : Dikatakan efektif
jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah
yang diselesaikan dalam arti algoritma harus tepat guna.Dikatakan efisiensi
jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunaan memori
komputernya lebih sedikit.
3. Jumlah langkahnya
berhingga : maksudnya adalah barisan instruksi yang dibuat harus dalam
suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat
diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4. Berakhir à (Semi
Algoritma) : proses didalam mencari penyelesaian suatu masalah harus
berhenti dan berakhir dengan hasil akhir yang merupakan solusinya atau berupa
informasi yang tidak diketemukan solusinya. Artinya baik dalam kondisi solusi
ada atau tidak ada, proses akan tetap harus berakhir dan berhenti. Istilah lain
dalam algoritma dikenal sebagai SEMI ALGORITMA, yaitu suatu prosedur yang hanya
akan berhenti jika mempunyai atau menghasilkan solusi, sedangkan jika tidak
menghasilkan solusi, maka prosedur tersebut akan berjalan tanpa henti.
5. Terstruktur
: yaitu urutan barisan langkah-langkah yang digunakan harus disusun sedemikian
rupa agar proses penyelesaian tidak berbelit-belit sedemikian sehingga
bagian-bagian proses dapat dibedakan dengan jelas mana bagian input, proses dan
output sehingga memudahkan user melakukan pemeriksaan ulang.
Kesimpulannya:
Suatu
Algoritma yang terbaik adalah “Suatu algoritma harus menghasilkan output yang
tepat guna (efektif) dalam waktu yang relatif singkat & penggunaan memori
yang relatif sedikit (efisien) dengan langkah yang berhingga & prosedurnya
berakhir baik dalam keadaan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusinya”
Bagaimana menyatakan suatu algoritma
Menentukan model suatu algoritma
yang digunakan sehingga dapat membuat barisan langkah secara berurutan guna
mendapatkan solusi penyelesaian masalah. Menentukan model tersebut agar dapat
digunakan dengan cara:
- Dengan
Bahasa semu(Pseudocode): yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari,
tetapi harus jelas dan terstruktur, Kita bisa bebas menulis pseudocode selama itu mudah dimengerti bagi
orang lain. Tetapi disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan
seperti : if, then, else, while, do,repeat, for, dan lainnya. Dan ikuti gaya
penulisan pemrograman seperti Pascal, C++, dll.
Contoh:
A. Algoritma untuk mengirimkan surat
1. Tulis surat pada secarik kertas surat
2. Ambil sampul surat atau amplop
3. Masukkan surat ke dalam
amplop
4. Tutup amplop surat dengan lem
perekat
5. Tulis alamat surat yang
dituju, jika tidak diingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat
yang dituju, lalu tulis alamat tersebut pada amplop surat
6. Tempelkan perangko pada
amplop surat
7. Bawa surat ke kantor pos
untuk diserahkan pada pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan
surat ke dalam kotak/bis surat.
- Dengan diagram alur atau flowchart :
yaitu dengan membuat suatu penulisan atau penyajian algoritma
berupa diagram yang menggambarkan susunan alur logika dari suatu permasalahan. dalam
membuat langkah algoritma pemograman adalah.
- proses
- input
- terminal
- decision
- output
- conector
- flowline
Untuk pengolahan data dengan
komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar